Kamis, 24 November 2016

Kitab NAHUM

Kitab Nahum merupakan salah salah satu kitab di dalam Alkitab dan juga merupakan satu dari "12 kitab nabi-nabi kecil" dalam Perjanjian Lama dan Alkitab Ibrani.[1][2]Kitab ini terdiri dari tiga (3) pasal dan empat puluh tujuh (47) ayat.[3]Sejumlah ahli menganggap kitab ini pertama-tama disusun sebagai liturgi Tahun Baru untuk perayaan musim gugur pada tahun 612 sM, sesaat setelah jatuhnya Niniwe.[4] Kitab ini juga dapat diumpamakan sebagai nyanyian lagu pembebasan.[5]

Nabi Nahum adalah nabi abad pada ke-7, kira-kira 675-597 SM.[4] Tidak banyak latar belakang pribadi Nahum yang dapat diketahui, termasuk kampung halamannya.[4] Nama Nahum muncul hanya satu kali dalam Perjanjian Lama (dalam judul pembuka kitab ini) dan sekali dalam Perjanjian Baru (Lukas 3:25).[3] Kota Elkosh (atau Elkosy), yang disebut di awal kitab ini (Nahum 1:1), tidak dapat dipastikan identitas letaknya.[6] Sebuah tradisi yang berasal dari abad ke-16 M, menempatkan Elkosy 50 mil di sebelah utara kota modern Mosul, yang terletak dekat reruntuhan kota Niniwe, pada sebuah kota yang sekarang disebut sebagai Al-qust.[6] Dari segi lain, Jerome mengidentikkan Elkosy dengan kota El-kanzeh, yang terletak di Galilea.[6]Tradisi lain menghubungkannya dengan Kapernaum (asal kata: Kfar Nahumatau "Kampung Nahum") di Galilea.[6] Penulis-penulis pada zaman Bapa-bapa Gereja menempatkan Elkosy di sebelah selatan Yudea.[6] Tradisi pseudo-Epiphani mengusulkan daerah Elkosy sekarang ini terletak di kota Beit Librin.[6] Ada yang mengatakan bahwa Elkosy merupakan kampung halaman Nahum.[4][7][8] Atas dasar inilah, sulit untuk menarik kesimpulan mengenai Nabi Nahum, termasuk asal-usulnya.[4][6] Nama "Nahum" sendiri berarti "penghiburan" atau "berbelas kasihan"/mengasihi" (Yes 57:18).[6]

Kitab Nahum ditulis untuk memperingati jatuhnya kota Niniweibu kota bangsa Asiria (2 Raja-raja 19:36Yunus 1:2Yunus 3:1).[6][9] Nabi Nahum bernubuatterhadap Asyur antara tahun 663, ketika tentara Asyurbanipalmengalahkan tentara Mesir dan menjatuhkan ibu kotanya serta tahun 612, ketika Niniwe direbut orang Babel.[10]Ada kemungkinan Nahum berkarya di tengah-tengah bangsa Israel, ketika Asyur masih di puncak kekuasaan. Asyur memerintah dengan keras dan kejam melalui serangkaian tindakan dan peraturan yang ketat.[10] Hal ini nyata dengan tindakan Asyur yang memindahkan penduduk-penduduk jajahan mereka dari negeri asal mereka ke negeri yang jauh (kebanyakan diantaranya mati di tengah jalan), memusnahkan bangsa-bangsa yang berani memberontak, menuntut pajak yang berat, dan tidak berkompromi terhadap pembatalan perjanjian [4][5] Ini terlihat jelas dalam penggambaran kerajaan Asyur yang negatif di kitab ini: digambarkan bersikap seperti seekor singa betina yang menerkam rezeki rakyat sebagai mangsa untuk anak-anaknya (2:12); pedagangnya seperti belalang pelompat banyaknya (3:16) yang memakan habis keperluan orang yang dijajah; para penjaganya seperti belalang pindahan dan para pegawainya seperti kawanan belalang yang hinggap pada tembok-tembok pada waktu dingin (3:17) yang menindas rakyat; Niniwe merupakan kota penumpah darah yang selalu merampas dan tiada henti menerkam (3:1); Niniwe seperti perempuan sundal yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir (3:4).[10] Dalam kondisi yang demikian, Nahum tampil, bernubuat, dan memberitahukan tentang Allah serta mengajar orang-orang Yehuda untuk menanti-nantikan Tuhan, sekalipun masyarakat berada di dalam situasi yang suram.[10]
Secara sederhana, kitab ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian tema besar yakni:[6][10]
Versi lain menggambarkan struktur kitab ini sebagai berikut:[12]
  • Nahum 1:2-14 Pemberitahuan umum akan penghukuman Niniwe. Nubuat yang tegas dari Allah melalui Nahum untuk melawan dan menghukum Niniwe memastikan kedaulatan Allah. Niniwe akan mengalami keganasan murka Allah sehingga penindasan terhadap kota itu akan dirasakan dengan segera.
  • Nahum 2:1-14 Gambaran penghakiman Allah atas Niniwe. Penghakiman Allah ini digambarkan dengan realitas luka dan darah yang jauh lebih buruk dari rasa sakit, panik, atau malapetaka yang disebabkan oleh gerombolan perampok bersenjata. Murka atau amarah digambarkan dengan hebat.
  • Nahum 3:1-19 Kepastian penghakiman atau penghukuman Niniwe. Dengan sebuah pertanyaan retoris (bandingkan Nahum 3:7), Nahum menegaskan akan kepastian datangnya penghukuman Allah. Kepastian akan penghukuman Allah ini disebabkan oleh dosa mereka dan sebuah seruan kejatuhan dan kelemahan Niniwe.

SUMBER: WIKIPEDIA.ORG
Referensi:
  1. ^ (Indonesia) H. Boschma. 1986. Ringkasan Pengajaran Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.
  2. ^ (Indonesia) David L. Baker. 1986. Mari Mengenal Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 21
  3. ^ a b c (Inggris) Ralph. L. Smith. 1984. World Biblical Commentary: Micah-Maleachi. Texas: Word Books Publisher. Hlm. 63, 65, 68-69
  4. ^ a b c d e f (Indonesia) W.S. Lasor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. 2007. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 363, 364, 368, 191.
  5. ^ a b (Indonesia) Dianne Bergant, Robert J. Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 686.
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q (Indonesia) J. Veitch. 1977. Tafsiran Nahum. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9, 10, 15 Kesalahan pengutipan: Invalid <ref> tag; name "Veitch" defined multiple times with different content
  7. ^ (Inggris) John D.W. Watts. 1975. The Books of Joel, Obadiah, Jonah, Nahum, Habakuk, and Zephaniah. London: Cambridge University Press. Hlm. 101
  8. ^ (Indonesia) F.L. Bakker. 1983. Sejarah Kerajaan Allah Jilid 1/2 Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 246.
  9. ^ (Indonesia) H.H. Rowley. 1991. Atlas Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 37
  10. ^ a b c d e (Indonesia) Dr. C. Barth. 1989. Theologia Perjanjian Lama 4. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 65, 66.
  11. ^ Transkrip Naskah Laut Mati
  12. ^ (Inggris) O. Palmer Robertson. 1990. The New International Commentary on the Old Testament: The Books of Nahum, Habakuk, and Zephaniah. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. Hlm. 57, 80, 99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diresmikan Arina, Alfa Omega Baru Rinegetan Jadi Jemaat GMIM Ke 1038

Tondano - Badan Pekerja Sinode GMIM melalui Surat Keputusan Nomor 237 tahun 2021 kembali lagi melahirkan jemaat baru melalui mekanisme pemek...